Gedung PLN Embong Wungu Surabaya, Jejak Arsitektur Karya Arsitek Belanda Kelahiran Tulungagung

Gedung PLN Embong Wungu Surabaya, Jejak Arsitektur Karya Arsitek Belanda Kelahiran Tulungagung

Bitreadpedia--Gedung PLN Embong Wungu yang berada di kota Surabaya merupakan hasil rancangan seorang arsitek Belanda kelahiran Tulungagung yang bernama Frans Johan Louwrens Ghijsels.

Gedung ini memiliki teknologi canggih pada masa itu yang dibuktikan dengan penggunaan teknologi Expansion Joint. Bangunan ini terdiri dari tiga bagian yang benar-benar dipisahkan satu sama lain dan antar bagian disambung oleh Expansion Joint (sambungan ekspansi). Penggunaan Expansion Joint ini bertujuan untuk meminimalisir getaran, jika terjadi adanya gempa.

Gedung PLN Embong Wungu yang dulu dikenal ANIEM Embong Woengoe pembangunannya dimulai pada tahun 1929. Pelaksana konstruksi bangunan yaitu Hollandsche Beton Maatschappij dengan nilai kontrak sebesar f. 351.900 dan di bawah pengawasan arsitek biro AIA Surabaya.

Gedung PLN Embong Wungu: Kolase dari Bebagai Sumbertion

Dalam perencanaan pembangunannya diperkirakan membutuhkan waktu dalam 17 bulan untuk menyelesaikan kantor pusat baru ANIEM ini. Tiang pancang beton yang digunakan dalam pembangunan ini sebanyak 215 unit dengan ukuran panjang sekitar 24 1⁄2 m.

Hal ini menjadikan tiang pancang beton yang terpanjang dalam pembangunan gedung di Hindia Belanda. Pembangunan gedung ini selesai pada tanggal 3 Oktober 1930.

Bangunan kantor pusat baru ANIEM memiliki ciri khas marmer yang indah di ruang depan dan tangga gedung. Gaya arsitektur yang diterapkan di gedung ini adalah modern, sederhana, otentik, dan disertai dengan harmoni garis yang seimbang.

Halaman depan yang luas memberi akses di kedua sisi gedung dengan pintu masuk yang menjorok. Bagian depan gedung sepenuhnya diperuntukkan untuk ruangan pemimpin, sementara di belakangnya sebuah ruang besar untuk staf kantor yang dimodel sekat.


Baca lainnya

0 Komentar :

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.