Bitreadpedia--Minat baca masyarakat kota Bandung sudah cukup baik, berada di angka 76,07% pada tahun lalu (2022) dan 75% untuk tahun 2021, itu artinya ada peningkatan.
Maka dari itu ada beberapa cara beragam untuk menjaga atau meningkatkan nilai literasi masyarakat kota Bandung melalui pemberdayaan yang beragam. Dimulai dari anak muda (mahasiswa) sebagai Agent Of Change.
Lalu pemberdayaan apa saja yang dapat dilakukan? Untuk pemerataan pemberdayaan ini dapat dilakukan dengan mengadakan kongres, mendeklarasikan bahwa kita masih muda.
Sebagai yang terpelajar dan masih muda penting juga kita mengedukasi kepada anak-anak maupun orang tua betapa pentingnya literasi, karena akan mempengaruhi banyak hal termasuk status sosial.
Banyak orang yang miskin karena tidak tahu akan pengelompokan kebutuhan mereka, sehingga mereka berada dalam garis kemiskinan.
Pertama kita dapat mengelompokan pemuda dari berbagai daerah di kota Bandung yaitu Karang Taruna dari tiap RT/RW yang bertujuan untuk pemetaan tiap daerahnya.
Lalu apa selanjutnya?
Yaitu dengan mengedukasi, mensosialisasikan dan mengarahkan masyarakat sekitar untuk peka terhadap pentingnya literasi.
Dalam kongres nantinya berkumpul setiap pemuda dari tiap daerah untuk bicara mengenai daerahnya, apa saja yang dilakukan sebagai Agent Of Change, kreativitas apa saja yang dilakukan antar tiap pemuda, menjadikan setiap daerah dapat belajar dari daerah lainnya.
Selain literasi, juga ada observasi, literasi tidak melulu soal membaca buku, penting juga observasi, melakukan pengamatan.
Fenomena kenakalan remaja, kemiskinan itu dimulai dari rasa malas. Maka dari itu kita coba dengan solusi pemberdayaan peningkatan literasi masyarakat Kota Bandung, dengan pemerataan daerah yang terkoordinir secara baik, maka akan lahir budaya literasi yang akan berpengaruh pada peningkatan kualitas SDM.
Mencontoh Negara Maju
Berkurangnya angka kemiskinan dan fenomena kenakalan remaja. Karena para pemuda ini diberi tanggung jawab sebagai Agent Of Change dan tau apa yang seharusnya dilakukan. Karena banyak yang terjadi karena ketidaktahuan.
Budaya itu ada karena kita dan budaya itu tercipta dari kebiasaan, maka dari itu dengan menerapkan literasi masyarakat kota Bandung, akan lahir budaya baru, yang tentunya akan membawa suatu perubahan baik dalam strata sosial, Pendidikan, kualitas SDM.
Tentunya, kita dapat melahirkan budaya dengan cara merubah kebiasaan kita. Kita jangan terlalu fokus pada romantisme jaman dahulu.
Kita juga bisa membuat kongres pemuda yang ada di Bandung, bisa terlibat dalam sejarah Kota Bandung. Sumpah pemuda, kongres pemuda itu ada di masa lalu, tapi kita adalah masa depan.
Kita juga dapat melakukan hal serupa yang disesuaikan dengan zaman sekarang dengan situasi dan kondisinya, yang paling tepat yaitu ada pada literasi.
Negara maju di Asia utamanya yaitu Jepang, mengapa?
Karena masyarakatnya memiliki daya literasi yang cukup tinggi, itu memberikan gambaran bagaimana kualitas SDM dapat mengelola SDA mereka dengan baik.
Kita dapat mempelajari sekitar dan yang jauh sekalipun dari literasi, yang sangat mudah diakses melalui Handphone, juga dapat merangsang otak menjadi berpikir lebih menggunakan logika yang mampu melatih kemampuan intelektual.
Tepat pada Tahun 2023 di awal Januari Kota Bandung mendapat penghargaan yang sangat membanggakan di kancah nasional, yaitu menempati posisi ke 5 Indeks Literasi Ekonomi Digital.
Dengan adanya penghargaan ini dapat menjadi awal yang baik untuk pemberdayaan dan peningkatan literasi masyarakat kota Bandung.
Penulis: Bagas Rangga Yoedystyra
0 Komentar :